Pin It

20250723 Audiensi dengan City Branding Institute 3

Menteri PANRB Rini Widyantini saat menerima audiensi City Brand Institute di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (23/7/2025).

JAKARTA - City branding bukan semata soal promosi daerah. Lebih dari itu, city branding adalah bagian dari strategi komunikasi publik yang menyeluruh dan terarah.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini mengatakan bahwa melalui city branding, pemerintah daerah dapat memperkuat narasi kebangsaan yang berbasis nilai-nilai lokal, meningkatkan kebanggaan warga, dan mendorong partisipasi publik dalam pembangunan.

“Di era sekarang, narasi pembangunan menjadi bagian tak terpisahkan dari keberhasilan kebijakan,” kata Menteri Rini saat menerima audiensi City Brand Institute di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (23/7/2025).

Melalui city branding, pemerintah daerah dapat menyampaikan identitas dan arah pembangunan secara konsisten dengan bahasa yang bisa dipahami publik. “Artinya, bukan hanya apa yang dikerjakan pemerintah, tetapi bagaimana hal itu dipersepsikan oleh masyarakat,” jelasnya.

Strategi ini menurutnya menjadi semakin relevan karena pelayanan publik saat ini bergerak ke arah yang lebih human-centered, berbasis kebutuhan, pengalaman, dan harapan warga. Dalam konteks itu, city branding dapat memperkuat kepercayaan, memperluas partisipasi masyarakat, dan membangun koneksi emosional antara pemerintah dan warga.

“Kami melihat city branding bukan sebagai pelengkap, tapi sebagai bagian penting dari tata kelola komunikasi publik yang lebih berdampak. Ini juga sejalan dengan agenda reformasi birokrasi ke depan, bagaimana pemerintah makin mampu membangun relasi yang kuat dengan masyarakat,” ujarnya.

20250723 Audiensi dengan City Branding Institute 5

Menteri Rini mengatakan untuk mewujudkannya, saat ini Kementerian PANRB bersama City Brand Institute tengah menjajaki kerjasama terkait peningkatan kompetensi dan pemahaman city branding bagi para ASN. Kompetensi ASN mencakup aspek teknis, manajerial, sosiokultural, dan kompetensi digital.

“Untuk menghadapi tantangan global dan meningkatkan daya saing daerah, diperlukan penguatan di semua dimensi tersebut. Program pelatihan dari City Brand Institute dapat menjadi platform strategis untuk mengasah berbagai jenis kompetensi ini secara kontekstual,” kata Menteri Rini.

Menteri Rini menambahkan bahwa Grand Design Manajemen ASN 2025–2045 mendorong pembentukan ASN yang adaptif, kompeten, dan berintegritas. Program pembelajaran berbasis praktik, seperti pendekatan action learning dalam pelatihan City Brand Institute dapat mendukung pembentukan kapabilitas ASN untuk menghadapi tantangan global.

Model pembelajaran mandiri memberikan ruang bagi ASN untuk mengakses berbagai sumber pembelajaran yang relevan. Adapun pengembangan kompetensi ASN tidak dapat hanya bergantung pada instansi pemerintah. Kolaborasi dengan pihak luar, termasuk lembaga swasta dan nirlaba saat ini menjadi keniscayaan.

Selain itu, pada 2045 ASN juga ditargetkan memiliki kompetensi global dan digital, serta mampu mempertanggungjawabkan kinerja berbasis data  dan  etika.  “Pelatihan  tematik  yang mendorong kepekaan lintas sektor dan segmentasi publik, seperti city branding ini dapat memperkuat pencapaian target tersebut di tingkat daerah,” tambahnya. (HUMAS MENPANRB)