Deputi bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PANRB Rini Widyantini saat menjadi pembicara pada The 2019 Annual Conference of the Indonesian Association for Public Administration (IAPA) di Kab. Badung, Bali, Selasa (12/11).
BADUNG – Selama satu dekade terakhir, implementasi reformasi birokrasi di Indonesia berkembang pesat. Reformasi birokrasi menjadi salah satu fokus kerja pemerintah tidak hanya di tingkat pusat namun juga disebarluaskan hingga tingkat daerah. Langkah reformasi birokrasi yang menitikberatkan pada perbaikan sistem tata kelola pemerintahan diupayakan agar berjalan sesuai dengan kebutuhan praktisi di daerah. Tentu saja, reformasi adalah sebuah perbaikan yang berkelanjutan dan tidak terbatas.
Hal ini dikatakan oleh Deputi bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini usai menjadi pembicara pada The 2019 Annual Conference of the Indonesian Association for Public Administration (IAPA) di Kab. Badung, Bali, Selasa (12/11). “Salah satu kebijakan pemerintah untuk mempercepat reformasi birokrasi adalah mendorong kebijakan atau pembangunan electronic government. E-government menjadi salah satu kebijakan strategis dalam perbaikan tata kelola pemerintahan,” ujarnya.
Annual IAPA Conference yang digelar Kementerian PANRB tahun ini memfasilitasi para akademisi, peneliti, perumus kebijakan, manajer profesional, dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk berdiskusi dalam sebuah forum. Hasil yang diharapkan adalah lahirnya solusi praktis untuk berbagai tantangan reformasi birokrasi di Asia.
Guru Besar Lee Kwan Yew School of Public Policy Singapura, Eduardo Araral menyambut baik konferensi ini. The 2019 Annual Conference of the IAPA merupakan media bagi perwakilan negara-negara yang hadir untuk memperkenalkan perkembangan birokrasi di negaranya masing-masing sekaligus mengambil pelajaran dari keberhasilan negara lainnya.
Ditemui usai menjadi pembicara 'From Theory to Practice: Exploring Asian Ways of Managing Public Sector Reform in Digital Era', Araral menekankan reformasi birokrasi merupakan sebuah proses yang tidak pernah berhenti. Perjalanan sebuah negara untuk melakukan perubahan pada birokrasinya tidaklah singkat, sehingga proses belajar juga harus terus dilakukan beriringan dengan reformasi birokrasi itu sendiri.
“Singapura menjalankan reformasi birokrasi dalam beberapa tahun, lebih dari lima puluh tahun, sedikit demi sedikit. Dan proses tersebut terus berlangsung hingga saat ini,” jelasnya.
Dikatakan, peran seorang pemimpin sebagai pejabat politik dalam menyebarluaskan reformasi administrasi merupakan salah satu kunci keterlibatan masyarakat dalam upaya perubahan berkelanjutan. Penerapan reformasi birokrasi juga harus mampu menjangkau publik, dan membuat masyarakat merasa tertarik menjadi bagian dari reformasi birokrasi. Dengan demikian, masyarakat dapat memberikan dukungan dan membantu suksesnya reformasi administrasi publik.
Selain penunjang sistem demokrasi, memilih pemimpin yang tepat adalah aspek pertama dalam reformasi birokrasi. “Dengan memilih pemimpin yang tepat negara dapat memecahkan banyak masalah. Mindset, kebudayaan, dan lain-lain dapat berubah dengan pemimpin yang tepat,” imbuh Araral.
Konferensi gabungan hasil kerja sama Kementerian PANRB, Asian Group for Public Administration (AGPA), dan Association of Public Administration (IAPA) ini dihadiri sejumlah pembicara dari dalam maupun luar negeri. Guru Besar Victoria University of Wellington Prof. Evan M. Berman, Guru Besar Sung Kyun Kwan University Prof. Hyung Jun Park, Guru Besar Universitas Gadjah Mada Prof. Erwan Agus Purwanto, Dosen Universitas Indonesia Dr. Roy Valiant Salomo, Guru Besar Yonsei University Korea Pan Suk Kim, Guru Besar King Prajadhipok's Institute Thailand Woothisarn Tanchai, President of Asian Association for Public Administration (AAPA) Alex B. Brillante, serta Dr. Lizan E. Perante-Calina dari Philipphine Society for Public Administration merupakan beberapa nama yang berpartisipasi.
Rangkaian acara The 2019 Annual Conference of the Indonesian Association for Public Administration (IAPA) berlangsung pada 11-12 November 2019. Pidato dari Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara Rudiarto Sumarwono dan President of International Institute of Administrative Science Dr. Raed Benshams menjadi tanda berakhirnya konferensi gabungan yang mengangkat tema 'Strengthening the Role of Public Administration in the Global Changing Society: Public Sector Reform and Digital Transformation in Asia" tersebut. (rum/HUMAS MENPANRB)