JAKARTA – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) hari ini mulai menggelar tes kompetensi dasar TKD) CPNS dengan menggunakan sistem computer assisted test (CAT). Hal ini menjadi titik awal penyelenggarana CAT secara nasional, yang akan dilaksanakan oleh 70 instansi pemerintah, baik pusat maupun pemerintah daerah.
Sekretaris Kementerian PANRB Tasdik Kinanto mengatakan, CAT ini merupakan rangkaian proses seleksi CPNS, setelah sebelumnya pelamar CPNS melakukan sejumlah langkah dan proses yang sangat ketat. Betapa tidak, sebelum dinyatakan lulus administrasi, mereka harus mengajukan lamaran secara online. Langkah itu ditindaklanjuti dengan menyiapkan berbagai berkas yang dipersyaratkan, seperti kartu kuning, SKCK dan lain-lain.
Berkas-berkas tersebut harus dikirimkan ke instansi yang dilamar, baik dengan mengirim secara elektronik (email) atas berkas yang di-scan, maupun berkas aslinya dikirim via pos. “Dari 17 ribu lebih pelamar online di Kementerian PANRB, hanya 889 peserta yang dinyatakan lolos administrative. Mereka akan menjalani tes dengan sistem CAT selama 3 hari, mulai hari ini,” ujar Tasdik saat menyampaikan arahan pada hari pertama tes kompetensi dasar (TKD) dengan sistem CAT di Jakarta, Minggu (29/09).
Jumlah pelamar online hingga tanggal 20 September 2013 tercatat 17.709 orang. Dari jumlah itu sebanyak 4.065 mengirimkan berkas,tetapi hanya 2.117 pelamar yang memenuhi syarat administrasi. Ada beberapa criteria dalam seleksi administarsi, yakni akreditasi sekolah/perguruan tinggi, indeks prestasi komulatif (IPK), TOEFL, serta kelengkapan berkas.
Berdasarkan kriteria tersebut, panitia hanya memanggil 889 pelamar, dengan asumsi setiap formasi akan diperebutkan oleh sekitar 20 orang. Dari jumlah pelamar tersebut, hingga Sabtu (28/09) hanya 697 orang (78,40%) yang mengambil kartu ujian, sehingga masih ada 192 orang yang tidak mengambil kartu.
Diperkirakan pelamar yang tidak mengambil kartu tersebut tidak bisa mengikuti test pada hari yang telah ditentukan. Mungkin mereka mengikuti test di instansi lain, karena rata-rata peserta mendaftar di beberapa instansi. Namun bagi peserta yang hingga Sabtu belum sempat mengambil kartu ujian, panitia masih memberikan kesempatan untuk mengambil, terutama bagi yang jadwal tesnya hari Senin dan Selasa.
Tranpasran dan efisien
Lebih lanjut Tasdik mengatakan, ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari penerapan sistem CAT ini. Pertama, akan tercipta transparansi, karena hasil ujian dapat diketahui oleh peserta secara real time, sehingga tidak akan terjadi manipulasi. Kedua, dengan sistem CAT ini juga menciptakan efisiensi yang sangat besar, dibanding sistem tes dengan menggunakan lembar jawab komputer (LJK). Selain itu, banyak lagi kelebihan sistem CAT ini, dan diharapkan bisa menjaring putera-puteri terbaik bangsa untuk menjadi CPNS.
Diakui oleh Tasdik Kinanto, soal tes CPNS tidak saja untuk menguji kemampuan intelegensia, tetapi juga karakteristik pribadi seseorang, karena sebagai CPNS nantinya harus bisa melayani masyarakat. “Selain itu, CPNS juga harus memahami dan menjiwai hal-hal terkait dengan wawasan kebangsaan,” tambahnya.
Soal ujian CAT sebanyak 100 soal, dan setiap peserta diberikan waktu 90 menit. Ada tiga kelompok soal, yakni wawasan kebangsaan, intelegensia umum, dan karakteristik pribadi. Untuk wawasan kebangsaan dan intelegensia umum, setiap jawaban yang benar diberikan nilai 5 dan kalau salah nilainya 0. Sedangkan untuk karakterisitik pribadi, tidak ada nilai nol, tetapi minimal 1 dan maksimal 5. “Nilai maksimal untuk CAT ini lima ratus,” imbuh Tasdik Kinanto.
Di tempat yang sama, Wakil Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, sebenarnya sistem CAT ini sudah ditterapkan oleh beberapa Negara tetangga, seperti Singapura, Australia. “Meskipun kita ketinggalan, namun hal ini harus kita lakukan,” ujarnya.
Menurutnya, sistem ini sangat efisien, baik dari segi waktu maupun biaya. Sebab hasil bisa langsung diketahui, dan tidak memerlukan biaya untuk cetak soal ujian, pengawas, kemudian pengolahan hasil dan sebagainya. Kalau tahun ini baru ada sekitar 70 instansi yang menggunakan, diharapkan tahun 2014 seluruh instansi sudah menerapkan sistem CAT ini.
CAT yang diterapkan than ini memang menggunakan aplikasi dari BKN. Namun BKN sendiri baru memiliki 740 unit CAT yang tersebar di BKN pusat, dan 12 kantor regional BKN. Selain menggunakan fasilitas BKN, bagi instansi yang menerapkan sistem CAT dapat menyiapkan infrastrukturnya sendiri, sementara aplikasinya dari BKN. “Saya rasa semua kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah sudah memiliki infrastruktur computer yang memadai. Jadi sebenarnya tidak ada yang sulit untuk penerapan CAT ini,” tutur Bima.
CAT yang dilakukan Kementerian PANRB merupakan awal dari reformasi di bidang seleksi CPNS. Besok pagi, Kementerian Luar Negeri yang jumlah pesertanya jauh lebih banyak, juga akan mengelar tes CPNS dengan sistem CAT, dan beberapa kementerian/lembaga lain.(ags/HUMAS MENPANRB)