Pin It

20251006 Presiden TNI Harus Jadi Garda Terdepan Melawan Ancaman GlobalPresiden Prabowo Subianto saat menghadiri perayaan HUT ke-80 TNI di Silang Monas Jakarta, Minggu (5/10/2025). (Tangkapan Layar Youtube Setpres)

 

Jakarta, InfoPublik – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari rakyat Indonesia. Menurutnya, TNI lahir dari rakyat, berjuang untuk rakyat, dan siap mengorbankan jiwa serta raga demi bangsa dan negara.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Prabowo dalam pidatonya pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI di Monumen Nasional (Monas), DKI Jakarta, Minggu (5/10/2025).

“TNI adalah anak kandung rakyat Indonesia. TNI berasal dari rakyat, timbul dan tenggelam bersama rakyat. TNI selalu mengabdi kepada bangsa dan rakyat, serta siap mengorbankan jiwa dan raga untuk bangsa Indonesia,” ujar Presiden Prabowo.

Ia menyebut, di tengah ketidakpastian global saat ini, TNI merupakan benteng pertahanan sekaligus tulang punggung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). TNI menjadi penjamin kedaulatan dan penjaga keutuhan bangsa.

Presiden juga mengajak seluruh prajurit untuk selalu mengingat sejarah perjuangan TNI yang tak lepas dari perjuangan rakyat Indonesia.

“Marilah kita sejenak mengingat sejarah perjalanan bangsa dan TNI. Dari sejarah itulah kita memahami makna pengabdian sejati,” tuturnya.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya kesiapan TNI dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan, termasuk kemajuan teknologi dan perubahan geopolitik global. Ia menegaskan bahwa TNI harus terus berlatih, belajar, serta menguasai perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan teknologi siber.

“TNI tidak boleh ketinggalan, tidak boleh lengah. TNI harus terus membina diri, melatih diri, dan mengikuti perkembangan zaman,” tegasnya.

Presiden juga menekankan pentingnya kepemimpinan teladan dalam tubuh TNI. Menurutnya, setiap pemimpin di semua tingkatan harus menjadi panutan bagi bawahannya.

“Kepemimpinan di TNI harus berdasarkan keteladanan, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo. Tidak ada tempat bagi pemimpin yang tidak profesional dan tidak memahami tugasnya. Panglima TNI dan para kepala staf harus terus menilai dan menyeleksi pemimpin terbaik berdasarkan prestasi dan pengabdian, bukan sekadar senioritas,” ucapnya.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya peran TNI dalam menjaga kekayaan alam Indonesia.

Ia menyebut kekayaan sumber daya alam Nusantara menjadi incaran kekuatan asing selama berabad-abad. Karena itu, TNI harus turut membantu penegak hukum dan pemerintah dalam menjaga serta mengelola sumber daya tersebut demi kesejahteraan rakyat.

“Kekayaan kita harus diselamatkan, dikelola dengan bijak untuk menghapus kemiskinan. TNI harus menjadi bagian dari upaya menjaga dan mengelola kekayaan bangsa agar Indonesia menjadi negara maju, modern, dan makmur,” ujar Presiden.

Menutup pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh prajurit TNI beserta keluarganya yang terus mendukung perjuangan bangsa.

“Saya ucapkan terima kasih kepada para istri dan anak prajurit yang dengan tabah mendukung suami dan ayah mereka bertugas di berbagai daerah, bahkan di tempat yang berbahaya. Saya selalu berdoa agar Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi seluruh prajurit dan keluarga mereka,” pungkasnya.