Ketum KONI Pusat Resmi Tutup The Modern Pentathlon Southeast Asian Championship 2025, Indonesia Juara Umum./Foto Istimewa/Humas KONI Pusat
Yogyakarta, InfoPublik – Di balik kemeriahan penutupan Southeast Asian Modern Pentathlon Championship 2025, terselip sinyal kuat bahwa Indonesia tengah serius menyiapkan diri sebagai kekuatan olahraga dunia. Indonesia bukan hanya sukses sebagai tuan rumah, tapi juga keluar sebagai juara umum dengan 22 medali. Namun, yang lebih penting, olahraga ini digadang menjadi fondasi menuju target besar: lima besar Olimpiade 2044.
Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, menyebut keberhasilan ini sebagai tonggak penting, bukan sekadar kemenangan regional. “Modern Pentathlon adalah cabang Olimpiade yang strategis. Kita harus konsisten membina sejak sekarang kalau ingin bicara di level dunia,” ujar Marciano dalam siaran persnya yang diterima InfoPublik, Rabu (14/5/2025).
Modern Pentathlon sendiri adalah cabang klasik dalam Olimpiade, mempertandingkan lima disiplin fisik dan mental: renang, anggar, berkuda, menembak, dan lari. Di tengah dominasi cabang populer, pentathlon justru menawarkan celah prestasi yang bisa digarap serius oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Komitmen itu terlihat dari kuatnya dukungan Akademi Angkatan Udara (AAU), yang menjadi basis Pelatnas sekaligus venue utama kejuaraan ini. “Apa yang kita lihat hari ini adalah sumbangsih nyata TNI AU terhadap masa depan olahraga nasional,” kata Marciano, sembari memberi penghormatan kepada Gubernur AAU yang juga Ketua Umum PP MPI, Purwoko Aji Prabowo.
Tak berhenti di 2025, Indonesia bahkan telah dipercaya menjadi tuan rumah kejuaraan internasional pada 2027–2028. Artinya, kehadiran pentathlon bukan momen sesaat, tapi bagian dari roadmap prestasi jangka panjang.
Kini, dengan SEA Games 2025 di Thailand di depan mata, dan dukungan infrastruktur serta pelatihan terpusat di AAU, Indonesia punya peluang besar menegaskan diri sebagai kekuatan baru Modern Pentathlon di Asia Tenggara — dan dunia.