Pin It

20250725 Menko PMK The Gifted and The Talented Harus Diselamatkan lewat Akses Pendidikan

Menko PMK Pratikno saat peluncuran "Gerakan Sejuta Beasiswa: Dari Mimpi Menuju Prestasi" yang diselenggarakan oleh Kemenko PMK bersama Asosiasi Jaringan Beasiswa Indonesia, pada Kamis (24/7/2025).

 

Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menjamin akses pendidikan bagi seluruh anak Indonesia, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi namun menyimpan potensi besar.

Hal itu disampaikan Pratikno saat menghadiri peluncuran "Gerakan Sejuta Beasiswa: Dari Mimpi Menuju Prestasi" yang diselenggarakan oleh Kemenko PMK bersama Asosiasi Jaringan Beasiswa Indonesia, pada Kamis (24/7/2025).

"Saya yakin banyak sekali anak Indonesia yang punya bakat dan talenta luar biasa. The gifted, the talented. Saya yakin banyak anak-anak Indonesia yang seperti itu. Cuman, bagaimana kita menjaga agar semua anak-anak ini punya akses yang sama," kata Pratikno.

Lanjutnya, pengembangan sumber daya manusia menempati prioritas paling utama dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Pemerintah saat ini.

Fokus itu diwujudkan melalui berbagai program seperti revitalisasi sekolah di daerah, digitalisasi pembelajaran, Sekolah Unggul Garuda, hingga Sekolah Rakyat untuk keluarga miskin.

Termasuk juga program beasiswa LPDP yang kini cakupannya semakin luas, membiayai pendidikan tinggi hingga ke pelosok.

"Oleh karena itu, kita harus menjamin akses edukasi ini. Pemerintah bekerja keras dengan berbagai program, tapi itu semua tidak cukup. Kita butuh dukungan bapak ibu semua, pemerintah, swasta, lembaga sosial, dan lain-lain," kata Pratikno.

Ia juga mengatakan, peluncuran Gerakan Sejuta Beasiswa ini menjadi momentum penting untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi anak-anak Indonesia, untuk menikmati pendidikan yang memenuhi standar dan memfasilitasi the gifted and the talented untuk mengembangkan dirinya.

Menurutnya, anak-anak dari keluarga kurang mampu bukan tidak mampu berprestasi, mereka hanya butuh satu hal: kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses pendidikan.

Pratikno pun mengajak semua pihak untuk terlibat memenuhi akses pendidikan bagi seluruh anak-anak Indonesia.

"Kalau kita bersatu, berkolaborasi, kita bisa menyelamatkan talenta unggul untuk menjadi lokomotif, dan kita bisa menyelamatkan semua anak Indonesia agar punya akses pendidikan yang baik," ujar Pratikno. (*)