Pin It

20251111 Kepala BRIN Negara Maju Ditopang oleh Riset dan Inovasi yang Kuat

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melantik Arif Satria sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam upacara yang berlangsung khidmat di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). (Foto: BPMI Setpres)

 

Jakarta, InfoPublik — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melantik Arif Satria sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam upacara yang berlangsung khidmat di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).

Pelantikan tersebut menandai babak baru kepemimpinan BRIN dan dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Usai dilantik, Arif Satria menyampaikan rasa syukur atas amanah yang diberikan dan menegaskan komitmennya untuk memperkuat arah riset nasional yang sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto di berbagai bidang.  “Hari ini ada penugasan untuk saya, dan bidang yang ditugaskan sesuai dengan bidang yang selama ini saya geluti,” ujar Arif kepada awak media usai pelantikan.

Arif menjelaskan bahwa dirinya telah beberapa kali berdialog dengan Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan, termasuk pertemuan dengan para rektor dan forum kebangsaan lainnya. Dari pertemuan tersebut, ia menangkap pesan kuat tentang pentingnya memperkuat riset dan inovasi nasional sebagai pendorong kemajuan ekonomi bangsa. "Saya banyak menangkap pesan-pesan beliau terkait arah Indonesia ke depan. Insyaallah BRIN akan mengawal program-program prioritas Presiden, terutama di bidang pangan, energi, dan air. Tiga sektor ini harus ditopang riset dan inovasi yang kuat,” jelasnya.

Menurut Arif, kekuatan riset dan inovasi akan menjadi kunci kemajuan ekonomi Indonesia di masa mendatang. Negara-negara dengan indeks inovasi tinggi, katanya, terbukti memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik. "Riset dan inovasi akan menjadi tumpuan. Negara yang kuat di bidang riset memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi indeks inovasi global, hampir pasti GDP per kapitanya juga tinggi. Karena itu, kita harus menggenjot bidang R&D dan inovasi,” tegasnya.

Arif juga menegaskan pentingnya langkah strategis BRIN untuk melakukan konsolidasi nasional di bidang riset dan inovasi. Kolaborasi, menurutnya, harus diperkuat baik secara horizontal antarlembaga maupun secara vertikal dengan pemerintah daerah.  “Saatnya kita melakukan konsolidasi nasional di bidang riset dan inovasi. Ini penting untuk memperkuat ekosistem riset yang sudah ada, baik di tingkat pusat maupun daerah,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya penguatan riset berbasis daerah sebagai prioritas utama BRIN. Arif menilai setiap provinsi memiliki potensi dan permasalahan lokal yang dapat dioptimalkan melalui pendekatan riset kontekstual.  “Langkah konkret yang harus dilakukan adalah mempercepat pengembangan sains technopark di setiap daerah. Keberadaan sains technopark akan menjadi pilar ekonomi daerah karena menjembatani dunia riset dengan dunia industri,” tutur Arif yang juga Rektor IPB University tersebut.

Sebagai lembaga hasil peleburan berbagai badan litbang dari kementerian teknis, BRIN, di bawah kepemimpinan Arif Satria, akan fokus pada riset-riset yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat dan kebijakan publik.  “Presiden memiliki komitmen kuat untuk menempatkan riset dan inovasi sebagai pilar utama pembangunan ekonomi. Tugas kita adalah menerjemahkan visi tersebut ke dalam langkah strategis dan implementasi nyata,” pungkas Arif Satria. (BPMI Setpres)