
JAKARTA – Kementerian PANRB berupaya agar inovasi pelayanan publik tidak hanya sekadar event, tetapi harus berkelanjutan (sustainable) dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Inovasi juga harus akuntabel,, tidak boleh melanggar peraturan.
“Jangan hanya hangat-hangat tahi ayam, setelah diperbaiki dan dinilai kemudian sebulan-dua bulan back to basic,” ujar Deputi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Mirawati Sudjono dalam rapat pengelolaan kompetisi inovasi pelayanan publik 2014, dalam program one agency-one innovation, di Jakarta, Rabu (22/01).
Kementerian PANRB, lanjut Mira, terus mendorong pelayanan publik menjadi lebih baik lagi, dengan tetap menjaga semangat untuk erus menerus melakukan penyempurnaan agar sesuai dengan tuntutan masyarakat. Karena itu, unsure pemberdayaan dan dampak yang dirasakan oleh masyarakat juga menjadi indikator dalam penilaian kompetisi inovasi pelayanan publik.
Diingatkan, penilaian kompetisi inovasi pelayanan publik bukan pada instansi, melainkan pada unit pelayanan publiknya. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan sebuah instansi mengikutsertakan beberapa unit pelayanan publiknya. “Bisa saja dalam satu instansi ada sepuluh pelayanan publik yang mengikuti kompetisi,” imbuh Mirawati Sudjono. .(bby/HUMAS MENPANRB)
Berita Terbaru
03.Okt.2025
Menteri PANRB Dukung Digitalisasi ANRI, Arsip jadi Bahan Perumusan Kebijakan Strategis Masa Depan
03.Okt.2025
Audiensi Kepala ANRI
03.Okt.2025
Rapat Penguatan Kelembagaan Sekolah Rakyat
02.Okt.2025
Pemerintah dan DPR Sepakati Penguatan Transformasi Kelembagaan Kementerian BUMN Menjadi BP BUMN
02.Okt.2025
Rapat Paripurna DPR RI
01.Okt.2025
Menteri PANRB: Mudahkan Layanan Publik Pelaku Perjalanan ke Indonesia, Pemerintah Luncurkan "All Indonesia"
01.Okt.2025