Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin (Foto: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)
Jakarta, Infopublik – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, menyampaikan laporan kesiapan pameran pertahanan internasional Indo Defence 2024 secara resmi kepada Presiden Republik Indonesia. Expo bertema “Defence Partnership for Global Peace and Stability” ini digelar mulai 11 hingga 14 Juni 2025, menandai salah satu pameran pertahanan terbesar di Asia Tenggara yang diikuti oleh 1.180 peserta dari 42 negara sahabat.
Menteri Sjafrie menekankan pentingnya pameran ini sebagai ajang kolaborasi global yang memperkuat hubungan antarnegara dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia. “Expo diikuti oleh 659 perusahaan asing dan 521 produsen dalam negeri, menampilkan produk-produk pertahanan unggulan yang mencerminkan kemajuan teknologi dan kemandirian industri pertahanan Indonesia,” ujar Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, saat menyampaikan laopran pelaksanaan Indo Defence 2024, Rabu (11/6/2025).
Beberapa delegasi penting hadir dari berbagai negara, di antaranya Menteri Pertahanan Brunei Darussalam, Menteri Pertahanan Korea Selatan, Bosnia, Papua Nugini, serta pejabat tinggi militer dari Saudi Arabia, Turki, Iran, dan Sri Lanka. Kehadiran mereka menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat diplomasi dan inovasi pertahanan di kawasan.
Indo Defence 2024 memamerkan berbagai produk unggulan dari dalam negeri seperti kendaraan taktis Maung, MV3 Electric Vehicle, Ranpur, tank Harimau, dan senjata SS3 yang dikembangkan PT Pindad. Selain itu, PT PAL memperkenalkan kapal fregat Merah Putih, kapal rumah sakit, dan platform pendaratan baru, sementara PT Dirgantara Indonesia (PTDI) fokus pada modernisasi pesawat tempur F-15. PT Land turut menghadirkan kendaraan udara tanpa awak, sistem manajemen tempur, dan kendaraan listrik ramah lingkungan.
Tidak kalah menarik, pameran juga menampilkan produk luar negeri, termasuk pesawat tempur Rafale dari Prancis, Sukhoi 57 dari Rusia, dan sistem radar canggih ALP300G dari Turki. Indo Defense juga memperlihatkan teknologi penanggulangan bencana dan peralatan kedaruratan, memperluas cakupan peran pertahanan nasional.
Menteri Sjafrie memberikan apresiasi khusus kepada generasi muda Indonesia yang turut berperan aktif dalam pengembangan teknologi pertahanan. Kadet mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan Indonesia berhasil meraih medali emas pada kompetisi inovasi internasional di Korea Selatan pada tahun 2024, membuktikan bahwa kebangkitan teknokrat nasional semakin nyata.
Menteri Pertahanan menegaskan bahwa penguatan alat utama sistem senjata (alutsista) tidak hanya soal kuantitas dan teknologi, tapi juga membangun kepercayaan diri bangsa dalam menjaga kedaulatan di darat, laut, dan udara. “Ini adalah fondasi utama bagi kedaulatan dan kemerdekaan negara kita,” pungkasnya.
Dengan kesiapan yang matang dan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, Indo Defense 2025 diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk mendorong industri pertahanan nasional menuju era baru kebangkitan teknologi dan kerja sama internasional yang kokoh.