Pin It

20250908 Rapat Koordinasi Teknis Kementerian Perhubungan Tahun 2025 9Menteri PANRB Rini Widyantini dalam Rakornis Kementerian Perhubungan 2025, di Jakarta, Senin (8/9/2015).

 

JAKARTA – Aparatur Sipil Negara (ASN) transportasi udara harus memiliki mindset perubahan, menguatkan kompetensi digital yang humanis, membangun budaya kerja modern, serta memperkuat integrasi data. Dengan begitu, birokrasi bisa lebih lincah, responsif, dan dipercaya sebagai motor penggerak pembangunan.

"Masa depan transportasi Indonesia bukan hanya membangun terminal dan armada, tetapi juga membangun ASN yang kompeten, berintegritas, adaptif, dan humanis. Dari merekalah lahir pelayanan transportasi yang aman, nyaman, dan berdaya saing global," ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini dalam Rapat Koordinasi Teknis Kementerian Perhubungan 2025, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (8/9/2015).

Menteri Rini menjelaskan, ada tiga tantangan besar dalam menyiapkan SDM transportasi udara. Pertama, perkembangan teknologi seperti big data, artificial intelligence, internet of things, hingga blockchain yang mengubah wajah transportasi udara. Kedua, tuntutan masyarakat yang semakin tinggi akan layanan yang cepat, aman, terjangkau, dan inklusif. Dan ketiga, persaingan global yang menuntut peningkatan daya saing serta service excellence.

"Untuk menjawab tantangan tersebut, ada beberapa strategi yang harus kita jalankan. Kita perlu melakukan reskilling dan upskilling, mulai dari pelatihan digital, bahasa asing, hingga peningkatan customer experience," ungkapnya.

Menteri Rini mengatakan, perubahan besar sedang terjadi di dunia transportasi udara. Teknologi tidak lagi hanya menjadi pendukung, tetapi sudah menjadi penggerak utama transformasi. Menurut data International Air Transport Association (IATA), Indonesia diproyeksikan menjadi pasar penerbangan keempat terbesar di dunia pada tahun 2036 dengan jumlah penumpang mencapai kurang lebih 355 juta orang. Namun, pertumbuhan tersebut perlu didukung pemerintah melalui tata kelola dan regulasi yang baik, layanan publik yang optimal dan berkualitas, dan ASN penerbangan yang kompeten serta adaptif.

20250908 Rapat Koordinasi Teknis Kementerian Perhubungan Tahun 2025 2

"Kita membutuhkan transformasi layanan sekaligus transformasi SDM yang mampu menguasai teknologi baru. ASN transportasi harus siap, bukan hanya sebagai pengguna teknologi, tetapi juga sebagai pengawal layanan publik yang adaptif, aman, dan berdaya saing," imbuhnya.

Integrasi data dan pemanfaatan AI akan membuat layanan transportasi lebih prediktif, efisien, dan human-centric. Di sinilah peran Kementerian Perhubungan sebagai orkestrator ekosistem transportasi melalui strategi transformasi digital sangat penting, dengan ASN yang mampu membaca data dan menggunakannya untuk pengambilan keputusan.

ASN transportasi harus hadir sebagai problem solver, yang mampu menghubungkan titik-titik layanan dengan digitalisasi, sehingga benar-benar mewujudkan transportasi yang human-centric dan memberi nilai tambah bagi masyarakat," ujarnya.

Maka dari itu Menteri Rini berharap transformasi tidak bisa dilakukan sendirian. Diperlukan kolaborasi lintas sektor, lintas kementerian, dan seluruh pemangku kepentingan. "Mari kita siapkan ASN transportasi yang berdaya saing, agar transportasi udara Indonesia benar-benar menjadi motor penggerak pembangunan yang modern, inklusif, dan dipercaya rakyat," tutupnya.

20250908 Rapat Koordinasi Teknis Kementerian Perhubungan Tahun 2025 8

Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan dalam kerangka Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, transportasi udara memiliki peran sentral untuk memperkuat konektivitas nasional yang adil dan merata hingga wilayah Terdepan, Terpencil, Tertinggal, dan Perbatasan (3TP), mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis produktivitas dan pariwisata serta menghadirkan layanan publik yang modern dan transparan melalui transformasi digital.

"Oleh karena itu, transformasi digital dan manajerial merupakan keharusan guna menghadirkan layanan transportasi udara, yang modern, efisien, transparan, aman, dan berdaya saing global," ujarnya.

Dudy berharap Rakornis ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam membangun transportasi udara yang berdaya saing, inklusif, dan berorientasi pelayanan. Dudy juga berharap, Kementerian PANRB untuk dapat mendukung dalam mengakselerasi transformasi ASN dan digitalisasi layanan publik.

"Semoga kerja keras kita menjadi kontribusi nyata bagi terwujudnya Indonesia Maju yang semakin terkoneksi, produktif, dan sejahtera," imbuhnya. (dit/HUMAS MENPANRB)